MELIHAT NABI DALAM MIMPI DAN JAGA

Di nukil dari kitab Tahdzir al-Ikhwan karya al-'Allamah al-Imam al-Faqih Zen bin Ibrahim bin Sumaith hafidhahullah.

(V.313)

 Melihat Rasulullah SAW baik dalam mimpi maupun di saat terjaga benar adanya secara ilmiah. Banyak sekali orang yang memiliki hati dan jiwa bersih jernih melihat Rasulullah SAW dan sekelompok wali pilihan juga melihatnya dalam kondisi sadar sebagai bentuk karamah dari Allah SWT untuk mereka.

 Karamah para wali benar adanya, hanya ahli bid’ah sesat saja yang memungkirinya. Disebutkan dalam Al-Jauharah;

وأثبِتنَ للأوليا الكَرامةْ    ومن نَـفاها فانبِذَن كَلاَمه
 Akuilah karamah untuk para wali
 Siapapun yang menafikannya, campakkan kata-katanya

 Imam At-Tirmidzi, dalam kitabnya yang berjudul Asy-Syama`il Al-Muhammadiyyah menyebutkan salah satu bab tersendiri terkait karamah para wali. Imam Al-Bukhari dalam kitab shahihnya menyebutkan lima hadits, di antaranya sabda Rasulullah SAW “Barangsiapa bermimpi melihatku dalam tidur, ia akan melihatku dalam kondisi sadar, karena setan tidak bisa meniru wujudku.”

 Abu Abdullah menuturkan, “Ibnu Sirin berkata, ‘Saat melihat Rasulullah SAW dalam wujud sebenarnya’.”
 Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab shahihnya, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa bermimpi melihatku, mimpinya benar adanya.” 

Imam As-Suyuthi menuturkan, “Dari sejumlah hadits tentang mimpi melihat Rasulullah SAW. dapat disimpulkan bahwa beliau tetap hidup dengan jasad dan ruh. Beliau berkelana ke berbagai belahan bumi dan alam manapun seperti yang ia kehendaki. Rasulullah SAW. tetap berada dalam kondisi seperti sedia kala ketika sebelum wafat, beliau tidak terlihat oleh mata telanjang, seperti halnya malaikat yang tidak bisa dilihat secara kasat mata. 
Ketika Allah SWT. berkehendak menyingkap tabir dari seorang hamba yang hendak diberi karamah untuk melihat sosok Rasulullah SAW., ia akan melihat beliau dalam wujud sebenarnya. 
Dinukil dari Al-Hawi li Al-Fatawa.


 Sebagian ulama menjelaskan, kemungkinan melihat sosok Rasulullah SAW. dalam kondisi sadar adalah sebagai bentuk karamah bagi wali dan orang shalih. Karamah adalah kejadian luar biasa yang tidak lazim.

 Faktor yang membuat orang mengingkari sosok Rasulullah SAW. bisa dilihat adalah ketidaktahuan akan kuasa Allah SWT. yang Kuasa atas segala-galanya. Abu Abbas Al-Mursi pernah bilang, “Andai Rasulullah SAW. terhalang dari pandangan mataku barang sekejap mata saja, tentu aku tidak menganggap diriku sebagai orang mukmin.” 

 Salah satu manfaat penting melihat sosok Rasulullah SAW. baik melalui mimpi ataupun saat sadar adalah rasa cinta yang sangat tinggi, sibuk memikirkan beliau dengan disertai mengikuti sunnahnya, banyak membaca shalawat secara rutin, menyebarkan dakwa dan syariatnya untuk seluruh manusia. Allah SWT. akan menganugerahkan penutup usia yang baik melalui perantara wibawa Rasulullah SAW., berteman dan melihat sosok beliau di surga, negeri keselamatan. 

Semoga shalawat dan salam terlimpah kepadanya, keluarga dan para sahabatnya, para pemimpin mulia.

KITAB_KITAB YANG MENGHASILKAN FUTUH

 Al-Habib Ahmad Bin Hasan Al-Attos berkata :

وكان الحبيب عبد الله الحداد يقول :

قرأة المنهاج فى الفقه والإحياء فى التصوف والبغوي فى التفسير والملحة فى الإعراب مما يحصل بقراءتها الفتوح ويرتقى بها

Al-Habib Abdullah Al-Haddad berkata :

Membaca Minhajut Tolibin dalam pelajaran fiqih, Ihya' Ulumiddin dalam tasawuf, karangan Al-Baghawi dalam tafsir dan Mulhatul I'rab dalam bidang nahwu termasuk salah satu penyebab futuh (dibukanya hati oleh Allah) dan diangkatnya derajat.

Catatan We 💜 محمد SAW

- Minhajut Tolibin adalah karya Al-Imam Nawawi rodiyallahu anhu

- Ihya Ulumiddin adalah karya Al-Imam Al-Ghazali rodiyallahu anhu

- Mulhatul I'rab adalah karya Al-Hariri rodiyallahu anhu.

📚 Tadzkirun Nas, hal. 396

Banyak dari kita sekarang ini yang mengaku cinta kepada Nabi Muhammad SAW. tapi apa buktinya kalau kita memang cinta. Jauh sekali jika kita dikatakan orang yang cinta kepada nabi, jika kita tidak mau berkorban untuk beliau, mengerjakan perintah beliau saja kita enggan, malas bahkan tidak sama sekali. Diperintahkan sholat, Puasa, Zakat dan lainnya kita tidak melakukan, Apakah ini yang dikatakan cinta. Bandingkan dengan jika kita mengidolakan seorang artis, kita rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit hanya untuk mendapatkan barang yang ada embel-embel artis idola kita.Padahal mereka hanya manusia biasa yang kedudukannya mungkin sama dengan kita. Beda dengan Baginda nabi Muhammad SAW. Beliau adalah Manusia paling utama.Karena beliau kita hidup didunia ini.